Monday, July 30, 2007

Empat Isteri

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri. Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan, sebab ia yang tercantik di antara semua isterinya. Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. ia sangat bangga dengan sang isteri dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temannya. Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari dengan pria lain.



Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang pedagang sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar dan penuh pengertian. Kapan pun pedagang mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2-nya ini, yang selalu menolong dan mendampingi sang suami melewati masa2 sulit. Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarganya. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami. Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri pertama ini begitu sayang kepadanya. Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam hati, "Saat ini aku punya 4 isteri. Namun saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan."
ISTERI KE-4: NO WAY Lalu pedagang itu memanggil semua isterinya dan bertanya pada isteri ke-4-nya. "Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?" Ia terdiam.... tentu saja tidak! Jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata apa2 lagi. Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan2 ada pisau terhunus dan mengiris- iris hatinya.
ISTERI KE-3: MENIKAH LAGI Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?" Isterinya menjawab, hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Bagai disambar petir di siang bolong, sang pedagang sangat terpukul dengan jawaban tsb. Badannya terasa demam.
ISTERI KE-2: SAMPAI LIANG KUBUR Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?" Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nanti akan kubuatkan makam yang indah untukmu."
ISTERI KE-1: SETIA BERSAMA SUAMI Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu, tiba2 terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu.
Pria itu lalu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, isteriku."
HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini. Isteri ke-4 adalah TUBUH kita. Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap kepada-Nya.
Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.
Sedangkan isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN. Seberapa pun dekat hubungan kita dengan mereka, kita tak akan bisa terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita. Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA. Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemana pun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa kita dengan bijak serta jangan pernah malu untuk berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapa pun kecilnya bantuan kita, pemberian kita menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukannya.
Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan bijak.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Monday, July 23, 2007

Kisah Sehelai Daun

Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya. Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang.



Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi. Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu. Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya : Teman-teman aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal. Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang. Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang. Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya. Renungan bagi kita, Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya. Tuhan memberikan bantuan kepada kita melalui siapa saja bahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina. Ingatlah rencana Tuhan itu ajaib dan tidak pandang bulu terhadap semua hambanya.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Kisah Sang Tikus

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!".



Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah”. Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!". "Wah, aku menyesal dengar khabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa doaku!". Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa. Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bias melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit. Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu. Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya dating menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu. Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia meninggal, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.

Moral kisah ini:
Apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu piker itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada 'perangkap tikus' di dalam rumah, seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya.

Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Anak Mantan PM Thailand Bekerja di McD

Para orangtua bisa mencontoh gaya mendidik anak PM Thailand. Meski berstatus orang nomor satu di pemerintahan Negeri Gajah Putih itu, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas wah, tak membuat Thaksin Shinawatra memanjakan buah hatinya. Dia dengan bangga mengumumkan jika anaknya Paetongtarn Shinawatra bekerja sebagai pelayan di restoran siap saji McD.



Lebih mengagumkan lagi, Paetongtarn, remaja putri ini mendapatkan pekerjaan itu dengan usahanya sendiri. Awalnya Paetongtarn Shinawatra ingin 'menjaga identitasnya' ketika bekerja sebagai pramusaji di McD. Tapi keinginan itu gagal gara-gara ayahnya yang perdana menteri mampir sambil membawa reporter. Paetongtarn berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan restoran siap saji McDonald's dengan usahanya sendiri. Paetongtarn adalah putri bungsu Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang sebenarnya merupakan salah satu orang terkaya di negara gajah putih tersebut. Thaksin mengatakan bahwa walau berasal dari keluarga milioner, ia ingin generasi berikutnya bisa belajar untuk menghargai uang dan kerja keras. "Anak-anak sekarang setelah lulus sekolah tak tahu bagaimana caranya bekerja. Saya ingin Paetongtarn mempunyai pengalaman tentang hidup. Ia anak bungsu dan ketika lahir, orangtuanya sudah punya status. Uang bukan tujuan utama, tapi pengalaman," tambahnya. Paetongtarn, 17 tahun, bekerja paruh waktu dengan gaji 24 baht per jam atau sekitar Rp5.000. Ia mengatakan bangga bisa mengikuti jejak orangtuanya. Thaksin bekerja di Kentucky Fried Chicken saat kuliah di Eastern Kentucky University. Ketika ia mengambil gelar doktor di Sam Houston State University, Texas, istrinya Potjaman membantunya membiayai hidup dengan bekerja di Burger King. (atc)
Sumber: http://www.sapos.co.id/berita/index.asp?id=24768
Baca Selengkapnya...

Los Felidas, Penantian Seperempat Abad

* Mengingat dan Menyadarkan kita kehangatan dan kasih sayang tulus seorang MAMA. Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika Selatan, yang terletak di kawasan terkumuh diseluruh kota. Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang, dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil. Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya, tapi beberapa orang ahu sedikit masa lalunya, yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu, melainkan dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya.



kebanyakan kota besar di dunia ini, kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka, dan belum setahun mereka di kota itu, mereka kehabisan seluruh uangnya, dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti dan tidak sepeserpun uang ada dikantong. Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun. Dalam keadaan panik dan putus asa, mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya, dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh. Saat itu angin Desember bertiup kencang, membawa titik-titik air yang dingin. Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu, sang suami berkata: "Saya harus meninggalkan kalian sekarang. Saya harus mendapatkan pekerjaan, apapun, kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini." Setelah mencium bayinya ia pergi. Dan ia tidak pernah kembali. Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi, tapi beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika. Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu Kedatangan suaminya, dan bila malam tidur di emperan toko itu. Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu, orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil, dan jadilah mereka pengemis di sana selama 6 bulan berikutnya. Pada suatu hari, tergerak oleh Semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja. Masalahnya adalah di mana ia harus menitipkan anaknya, yang kini sudah hampir 2 tahun dan tampak amat cantik jelita. Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu dan berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka. Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya, agar ia tidak kemana-mana, tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi atau menawarkan gula-gula. Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun selama ibunya tidak ditempat. "Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu, dan kita tidak lagi tidur dengan angin di rambut kita". Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan. Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong, dan membaringkan anaknya dengan hati-hati di dalamnya. Di sebelahnya ia meletakkan sepotong roti. Kemudian, dengan mata basah ibu itu menuju kepabrik sepatu, di mana ia bekerja sebagai pemotong kulit. Begitulah kehidupan mereka selama beberapa hari, hingga di kantong sang ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh. Dengan suka cita ia menuju ke penginapan orang-orang miskin itu, dan membayar uang muka sewa kamarnya. Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa, dan membawanya sejauh 300 kilometer ke pusat kota. Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru, membedaki wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya ke sebuah rumah mewah dipusat kota. Di situ gadis cilik itu dijual. Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya, yang tidak pernah bisa punya anak sendiri walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun. Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona, dan mereka memanjakannya dengan amat sangat. Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa. Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga, menulis puisi dan bermain piano. Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas, dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi. Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya, dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat. Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita, yang pandai bermain piano, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya. Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda, tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih, yang bernama Geraldo. Setahun setelah perkawinan mereka, ayahnya wafat, dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga dan istana yang paling megah di kota itu. Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27, sesuatu terjadi merubah kehidupan wanita itu. Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi, dan di laci meja kerja ayahnya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri. Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh, dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus, karena walaupun wajahnya dilapisi bedak tetapi rambutnya tetap kusam. Sesuatu ditelinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang. Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu. Kemudian ia membuka lemarinya sendiri, dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni. Di dalam kotak yang berukiran indah itu dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya, dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi. Tapi diantara benda-benda mewah itu terdapat sesuatu terbungkus kapas kecil, sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana, ringan dan bukan emas murni. Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu. Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, dimana satunya. Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya. Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto. Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya dan perlahan-lahan air matanya berlinang. Kini tak ada keragu-raguan lagi bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri. Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya, yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali. Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan -pertanyaannya, misalnya: kenapa bentuk wajahnya berbeda dengan wajah kedua orang tuanya, kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya. Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam, berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada. Di ruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya tetapi ia juga merasa betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu. Ia seolah merasakan dan mendengar lewat dekapan itu bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama. Matanya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran: "Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis, dan mungkinkah ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun?". Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna. Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar dan disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri. Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu, Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan kantor surat kabar dan kantor catatan sipil. Ia membentuk yayasan-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo dan badan-badan sosial di seluruh negeri dan mencari data tentang seorang wanita. Bulan demi bulan lewat, tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya. Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah. Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah. Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian, mereka terus menerus meningkatkan pencarian mereka. Kini, tiap kali bermobil, mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh, sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik. Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad. Tetapi ia tahu, entah bagaimana, bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang. Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali, dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian. Pagi, siang dan sore ia berdoa: "Tuhan, ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya: temukan saya dengan ibu saya". Tuhan mendengarkan doa itu. Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya. Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka. Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu, yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto. Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan, sekitar 25 tahun yang lalu. Tidak banyak yang diingatnya, tapi diluar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu dan kemudian menculiknya. Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang, dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik. Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu. Semalaman Serrafona tidak bisa tidur. Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang, dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya. Dua hari lewat tanpa kabar. Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja, mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka. "Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan, kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya. Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi." Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi, dipinggiran kota yang kumuh dan banyak angin. Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan kusam. Satu, dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan. Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil, kemudian masih belok lagi kejalanan berikutnya yang lebih kecil lagi. Semakin lama mereka masuk dalam lingkungan yang semakin menunjukkan kemiskinan. Tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu. "Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang". Ia mulai berdoa "Tuhan, beri saya setahun untuk melayani mama. Saya akan melakukan apa saja". Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil, dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat, ia berdoa: "Tuhan beri saya sebulan saja". Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil, dan angin yang penuh derita bertiup, berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka. Ia mendengar lagi panggilan mamanya, dan ia mulai menangis: "Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak, cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan". Ketika mereka masuk belokan terakhir, tubuhnya menggigil begitu hebat sehingga Geraldo memeluknya erat-erat. Jalan itu bernama Los Felidas. Panjangnya sekitar 180 meter dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung keujung. Di tengah-tengah jalan itu, di depan puing-puing ditengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga, tidak bergerak-gerak. Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya dan 3 mobil polisi. Di belakang mereka sebuah ambulans berhenti, diikuti empat mobil rumah sakit lain. Dari kanan kiri muncul pengemis- pengemis yang segera memenuhi tempat itu. "Belum bergerak dari tadi." lapor salah seorang. Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun. Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar, memburu ibu mertuanya. "Serrafona, kemari cepat! Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu”. Serrafona memandang tembok dihadapannya, dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya ke situ. Ia memandang lantai di kakinya dan ingat ketika ia belajar berjalan. Ia membaui bau jalanan yang busuk, tapi mengingatkannya pada masa kecilnya. Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ke tangan wanita yang terbaring itu dan memberinya isyarat untuk mendekat. "Tuhan", ia meminta dengan seluruh jiwa raganya, "beri kami sehari, Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya dan memberitahunya bahwa selama 25 tahun ini hidup saya amat bahagia. Jadi mama tidak menyia-nyiakan saya". Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu kedadanya. Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling, ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente, ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri ketika ia masih muda. "Mama....", ia mendengar suara itu, dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam – antara waras dan tidak - dan tiap hari - antara sadar dan tidak - kini menjadi kenyataan. Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatannya menarik lagi jiwanya yang akan lepas. Perlahan ia membuka genggaman tangannya, tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam. Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya ia berbaring di atas jalanan itu dan merebahkan kepalanya di dada mamanya. "Mama, saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari. Mama jangan pergi dulu. Apapun yang mama mau bias kita lakukan bersama-sama. Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya, apapun bisa kita bicarakan. Mama jangan pergi dulu... Mama...”. Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah, ia berdoa lagi kepada Tuhan: "Tuhan maha pengasih dan pemberi, Tuhan..... satu jamsaja..... satu jam saja.....". Tapi dada yang didengarnya kini sunyi, sesunyi senja dan puluhan orang yang membisu. Hanya senyum itu, yang menandakan bahwa penantiannya selama seperempat abad tidak berakhir sia-sia.
Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Friday, July 20, 2007

Menjadi Pemenang

Martin Luther King Jr. berkata, "Jadilah tukang sapu jalanan Layaknya Michael Angelo melukis atau Shakespeare menulis puisi, sehingga segenap penghuni bumi akan tertegun lalu berujar, Wahai inilah tukang sapu jalan yang melakukan tugasnya dengan baik."



Bekerja dengan baik, itulah yang ditempuh banyak orang untuk memetik keberhasilan. Kemmons mencium kebutuhan pelancong akan motel sederhana tapi bersih, Ia pun mendirikan Holiday Inns. Sam Walton bercita-cita membangun jaringan toko kelontong dengan harga murah dan pelayanan ramah, hasilnya Wal-Mart jaringan pasar swalayan terbesar di AS. Menjadi orang sukses tak perlu menunggu punya gelar, mulailah sekarang juga. Pilih hal yang sederhana baru kemudian mengembangkannya. Misalnya, adakah yang lebih sederhana dari menjawab telepon? Tapi berapa orang yang bias melakukannya dengan baik? Saya harus mewawancarai puluhan pelamar sebelum menemukan seorang resepsionis yang mampu menjawab dan berbicara melalui telepon dengan baik. Bersungguh-sungguhlah melakukan apapun, entah itu berkebun, berbenah rumah, mencuci, memasak, dll. Bila ada pelayan hotel terbaik di dunia, yang membersihkan kamar hotel sebagai kerja seni; atau juru masak yang mengesankan tamu dgn hidangan sederhana tapi disiapkan dgn lezatnya; atau pramuniaga yang melayani pelanggan seperti melayani orang terpenting di dunia, Saya yakin orang akan berebut mempekerjakan dan membayar mereka dgn gaji tinggi. Pelajari minat, bakat, dan kemampuan anda. Peluang tidak pernah berujung. Banyak orang yg tidak kreatif dgn kemampuannya sendiri. Mereka malah mengharapkan kemampuan yg tidak dimiliki, sementara kemampuan sendiri tidak dimanfaatkan. Ini ibarat orang pendek kecil menghampiri kawannya yg tinggi besar, lalu berkata : "Kalau badanku sebesar kamu, akan kurambah gunung, kutangkap beruang terbesar, lalu kurobek-robek badannya." Si besar menatap si kecil sambil tersenyum, "Beruang kecil kan juga banyak di hutan!" Renungkanlah itu. Anda pernah mengeluh karena tidak mampu mengatasi beruang besar, sementara beruang-beruang kecil yg bisa anda atasi menari-nari di sekitar anda? Kita mesti mau memanfaatkan apa yg kita punyai, di mana kita berada, dan mengambil yg terbaik dari situ. Rahasia yg mengubah orang menjadi pemenang: lakukan hal yg biasa dgn cara yg luar biasa. Juga harap diingat: Pemenang selalu mencari jalan untuk menang, sementara pecundang mencari dalih jikalau kalah. Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

"Weakness or Strength"

Terkadang kelemahan terbesar kita bisa menjadi kekuatan terbesar kita. Cerita ini tentang seorang anak berumur 10 tahun yang memutuskan untuk mempelajari Judo, walaupun dia telah kehilangan tangan kirinya dalam sebuah kecelakaan mobil.



Anak itu pun memulai latihannya dengan seorang Guru master Judo, dan selama berlatih dia menunjukkan kemajuan, akan tetapi setelah tiga bulan, pelatihnya hanya terus mengajarkannya satu Jurus. “Guru,” anak itu akhirnya berceloteh, “Bukankah aku seharusnya mempelajari jurus baru?”. “Jurus ini hanya satu-satunya yang kau tahu, tapi jurus ini satu-satunya jurus yang kau butuhkan,” jawab Gurunya. Tetap tidak mengerti, tetapi yakin kepada perkataan gurunya, anak itu pun terus berlatih. Beberapa bulan kemudian, sang Guru membawa anak itu ke Pertandingan Judo Pertamanya. Kaget akan kemampuannya, anak itu dengan mudah memenangkan dua pertandingan penyisihan. Pertandingan ketiga ternyata lebih sulit, tetapi setelah beberapa waktu, lawan anak itu menjadi tidak sabar dan menyerangnya; sudah pasti anak itu hanya menggunakan satu-satunya jurus yang diketahuinya dan Menang. Masih terkejut pada keberhasilannya, kemudian anak itu masuk babak Final. Kali ini, lawannya lebih besar, lebih kuat dan pengalaman. Sepintas lalu, anak itu tampaknya kalah jauh. Khawatir akan keselamatan anak itu, wasit menetapkan waktu rehat. Si wasit hampir saja menghentikan pertandingan ketika Guru anak itu menghentikannya. “Tidak,” Si Guru bersikeras, “Biarkan dia melanjutkan pertandingan”. Beberapa saat setelah pertandingan dilanjutkan kembali, lawannya melakukan kesalahan fatal; dia tidak memasang kuda-kuda. Seketika, anak itu menggunakan ‘Jurusnya’ untuk mengunci lawannya. Akhirnya, anak itu memenangkan pertandingan dan turnamen. Dia menjadi Juara. Dalam perjalanan pulang, Guru dan murid mengulas setiap jurus dalam tiap pertandingan. Kemudian anak itu memberanikan diri untuk bertanya satu hal yang sedang dipikirkannya. “Guru, bagaimana saya bisa memenangkan Turnamen itu dengan hanya satu jurus?”. “Kau menang dengan dua alasan,” sang Guru menjawab. “Pertama, kau hampir menguasai jurus bantingan yang paling sulit dalam Judo. Dan kedua, satu-satunya cara untuk melawan Jurus itu adalah Lawanmu harus menangkap lengan kirimu.” Kelemahan terbesar anak itu telah menjadi Kekuatan terbesarnya. Translated by David Hamzah Damian from “Bits & Pieces, August 15, 1996, Economic Press Inc”
Baca Selengkapnya...

Kunci Kegagalan

Kita semua tidak ingin gagal. Kita semua menghindari kegagalan. Tetapi rupanya kegagalan sangat akrab dalam kehidupan kita. Banyak target yang tak tercapai , banyak cita-cita yang tak terealisir, dan banyak harapan tinggallah kosong.



Mengapa kita gagal dan tidak mencapai keberhasilan? Mengapa kita belum berhasil dan menemui kegagalan? Apakah kegagalan merupakan realitas wajib sehingga keberhasilan dapat kita apresiasikan? Pertanyaan-pertanyaan diatas sering menghantui kita dan memerlukan jawaban dari kita masing-masing. Kegagalan tidak terjadi dalam semalam. Keberhasilanpun tidak dicapai dalam sehari. Kedua tesis di atas sangat sederhana tetapi juga sangat benar. Saya teringat ucapan seorang dokter tetangga saya, ketika pulang mengantarkan tetangga kami yang kena serangan jantung ke rumah sakit gawat darurat. Dia berkata bahwa sebetulnya serangan jantung tidak datang dengan tiba-tiba, tetapi bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun penyakit jantung telah ditimbun mulai dari merokok terlalu banyak, minum kopi terlalu banyak, malas olahraga sehingga sedikit demi sedikit pembuluh darah semakin menyempit. Akhirnya sedemikian sempitnya sehingga kegagalan jantung terjadi. Benarlah bahwa kegagalan jantung tidak terjadi dalam semalam melainkan ditumpuk bertahun-tahun, sedikit demi sedikit. Keberhasilan pun berlangsung dengan modus yang sama, sedikit demi sedikit keberhasilan ditumpuk sedemikian rupa sehingga keberhasilan itu lama kelamaan besar. Secara teoritis jika seseorang mempelajari lima kata bahasa Inggeris perhari maka dalam setahun dia akan memiliki hampir dua ribu kosa kata dan dalam lima tahun pasti bias menguasai sepuluh ribu kosa kata. Tetapi berapa banyakkah orang yang lulus perguruan tinggi mampu berbahasa Inggris dengan lancar? Tidak banyak. Mengapa? Karena mereka gagal menghafal lima bahasa Inggeris perhari. Masih banyak contoh dapat kita berikan tentang kebenaran tesis bahwa keberhasilan adalah kemampuan mengambil langkah-langkah kecil untuk mencapai hasil yang besar. Dan bahwa kegagalan adalah ketidakmampuan menghindari hal-hal kecil sampai ia menumpuk sedemikian besar dan tak terhindarkan lagi konsuekuensinya. Maka rahasia kegagalan adalah gagal mengucapkan selamat pagi, gagal mengucapkan terima kasih, gagal minta maaf, gagal mengurangi sepiring nasi dari diet harian, gagal memberi perhatian pada seorang staff, gagal mengusulkan kenaikan pangkat anak buah, gagal tersenyum, gagal bertekun setengah jam, gagal berolahraga setengah jam per hari, gagal sholat sepuluh menit per waktu, gagal membawa mobil ke bengkel untuk servis rutin, gagal menabung 5% dari penghasilan per bulan, gagal menutup mulut dari ucapan tak bermutu, dan ribuan kegagalan kecil lainnya. Orang bijak berkata berkata bahwa hal-hal kecil memang sepele, tetapi setia pada perkara-perkara kecil adalah hal yang besar. *Dari Cendol ke Jip* Jika cendolku ini habis terjual, akan kubeli seekor induk ayam. Lalu ayamnya kupelihara. Bertelor banyak sekali. Selanjutnya aku memiliki banyak anak ayam," demikian seorang tukang cendol berangan-angan sambil setengah mengantuk. Sementara cendolnya sejak pagi belum juga laku barang segelaspun. Dia bersandar pada batang pohon yang rindang sehingga terlindung dari sengatan matahari. Dia berharap semoga ada pembeli menghampiri. Anaknya yang belum terjamah wajib sekolah, ikut menemaninya berjualan. Di balik pohon itu si anak asyik bermain jangkrik. "Wah, kalau ayam-ayam ini kupelihara terus pastilah jadi babon semua. Kujual, lalu kubeli kambing betina sebagai gantinya," pikir tukang cendol melanjutkan angannya. Begitu asyiknya ia berkhayal, sampai setengah mengingau, sehingga memancing perhatian anaknya. "Kambing lalu besar. Beranak pinak. Lalu menjadi besar. Kujual semua. Lantas kubeli anak kerbau. Kupelihara baik-baik, jadi besar, wah … aku ini kaya. Punya banyak kerbau, he … he … he," tukang cendol benar- benar hanyut oleh sukacita menikmati khayalnya. "Nanti kerbaunya boleh saya naiki, ya pak? kata anaknya yang dari tadi menyaksikan bapaknya mengigau, melakonkan impiannya seolah-olah telah terjadi. Kaget oleh interupsi ini sang bapak menghardik, "Tidak boleh. Nantinya kerbaunya jadi cebol!". "Boleh dong pak! Masak sih kerbau jadi cebol?" rengek anaknya. Merasa terganggu, dijitaklah anaknya sampai menangis dan berlari menjauh. Tukang cendol tak perduli dan melanjutkan khayalnya, "Kerbau-kerbauku kujual semua lalu kubeli jip: rrrrr … kuinjak gasnya … lari … oh … asyik …!" sambil mempraktekkan menekan pedal gas jip barunya. Tapi malang, pedal jip dalam impian yang ditekan itu ternyata gentong cendol. Gentong berantakan. Cendol tumpah disertai berakhirnya mimpi di siang bolong. Dengan wajah lesu dipandangnya cendol yang berserakan di tanah. Ia tak tahu harus berbuat apa. Si anak yang sudah berhenti menangis dan berdiri agak jauh, terkejut mendengar bunyi gentong pecah. Ia tak mengerti mengapa bapaknya "ngamuk". Sayang memang, padahal impian itu sebetulnya feasible. Namun, terlepas dari kemalangan yang menimpanya, tukang cendol tersebut telah mampu membangun dalam pikirannya suatu cara menjadi kaya. Perkara apakah jalan pikiran itu dapat direalisasikan, itu memang hal lain. Tak kurang Johann Wolfgang Van Goethe pernah berkata, "Thinking is easy, acting is difficult, and to put one's thought into action is the most difficult thing in the world". Hal yang tersulit ini, tak enaknya, harus mampu dilakukan oleh manajer. Manajer harus bisa "to get (planned) things done". Atau sebaliknya: ukuran kemanajeran seseorang ialah apakah ia mampu membuat ide menjadi kenyataan: dari cendol menjadi jip! Semoga Anda para manajer, diberiNya kekuatan dan kebijaksanaan melakukan hal yang tersulit ini. Sumber: Kunci Kegagalan oleh Jansen H Sinamo - Jansen Sinamo WorkEthos Training Center
Baca Selengkapnya...

Wednesday, July 18, 2007

MASIH ADAKAH HARI ESOK?

Pada suatu tempat, hiduplah seorang anak. Dia hidup dalam keluarga yang bahagia, dengan orang tua dan sanak keluarganya. Tetapi, dia selalu mengangap itu sesuatu yang wajar saja. Dia terus bermain, mengganggu adik dan kakaknya, membuat masalah bagi orang lain adalah kesukaannya.



Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, dia selalu berkata, "Tidak apa-apa, besok kan bisa." Ketika agak besar, sekolah sangat menyenangkan baginya. Dia belajar, mendapat teman, dan sangat bahagia. Tetapi, dia anggap itu wajar-wajar saja. Semua begitu saja dijalaninya sehingga dia anggap semua sudah sewajarnya. Suatu hari, dia berkelahi dengan teman baiknya. Walaupun dia tahu itu salah, tapi tidak tidak pernah mengambil inisiatif untuk minta maaf dan berbaikan dengan teman baiknya. Alasannya, "Tidak apa-apa, besok kan bisa."
Ketika dia agak besar, teman baiknya tadi bukanlah temannya lagi. Walaupun dia masih sering melihat temannya itu, tapi mereka tidak pernah saling tegur. Tapi itu bukanlah masalah, karena dia masih punya banyak teman baik yang lain. Dia dan teman-temannya melakukan segala sesuatu bersama-sama, main, kerjakan PR, dan jalan-jalan. Ya, mereka semua teman-temannya yang paling baik. Setelah lulus, kerja membuatnya sibuk. Dia ketemu seorang cewek yang sangat cantik dan baik. Cewek ini kemudian menjadi pacarnya. Dia begitu sibuk dengan kerjanya, karena dia ingin dipromosikan ke posisi paling tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tentu, dia rindu untuk bertemu teman-temannya. Tapi dia tidak pernah lagi menghubungi mereka, bahkan lewat telepon. Dia selalu berkata, "Ah, aku capek, besok saja aku hubungin mereka." Ini tidak terlalu mengganggu dia karena dia punya teman-teman sekerja selalu mau diajak keluar. Jadi, waktu pun berlalu, dia lupa sama sekali untuk menelepon teman-temannya. Setelah dia menikah dan punya anak, dia bekerja lebih keras agar dalam membahagiakan keluarganya. Dia tidak pernah lagi membeli bunga untuk istrinya, atau pun mengingat hari ulang tahun istrinya dan juga hari pernikahan mereka. Itu tidak masalah baginya, karena istrinya selalu mengerti dia, dan tidak pernah menyalahkannya. Tentu, kadang-kadang dia merasa bersalah dan sangat ingin punya kesempatan untuk mengatakan pada istrinya "Aku cinta kamu", tapi dia tidak pernah melakukannya. Alasannya, "Tidak apa-apa, saya pasti besok akan mengatakannya." Dia tidak pernah sempat datang ke pesta ulang tahun anak-anaknya, tapi dia tidak tahu ini akan perpengaruh pada anak-anaknya. Anak-anak mulai menjauhinya, dan tidak pernah benar-benar menghabiskan waktu mereka dengan ayahnya. Suatu hari, kemalangan datang ketika istrinya tewas dalam kecelakaan, istrinya ditabrak lari. Ketika kejadian itu terjadi, dia sedang ada rapat. Dia tidak sadar bahwa itu kecelakaan yang fatal, dia baru datang saat istrinya akan dijemput maut. Sebelum sempat berkata "Aku cinta kamu", istrinya telah meninggal dunia. Laki-laki itu remuk hatinya dan mencoba menghibur diri melalui anak-anaknya setelah kematian istrinya. Tapi, dia baru sadar bahwa anak anaknya tidak pernah mau berkomunikasi dengannya. Segera, anak-anaknya dewasa dan membangun keluarganya masing-masing. Tidak ada yang peduli dengan orang tua ini, yang di masa lalunya tidak pernah meluangkan waktunya untuk mereka. Saat mulai renta, Dia pindah ke rumah jompo yang terbaik, yang menyediakan pelayanan sangat baik. Dia menggunakan uang yang semula disimpannya untuk perayaan ulang tahun pernikahan ke 50, 60, dan 70. Semula uang itu akan dipakainya untuk pergi ke Hawaii, New Zealand, dan negara-negara lain bersama istrinya, tapi kini dipakainya untuk membayar biaya tinggal di rumah jompo tersebut. Sejak itu sampai dia meninggal, hanya ada orang-orang tua dan suster yang merawatnya. Dia kini merasa sangat kesepian, perasaan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Saat dia mau meninggal, dia memanggil seorang suster dan berkata kepadanya, "Ah, andai saja aku menyadari ini dari dulu...." Kemudian perlahan ia menghembuskan napas terakhir. Dia meninggal dunia dengan airmata di pipinya. ~~~ Waktu itu nggak pernah berhenti. Anda terus maju dan maju, sebelum benar-benar menyadari, anda ternyata telah maju terlalu jauh. Jika kamu pernah bertengkar, segera berbaikanlah! Jika kamu merasa ingin mendengar suara teman kamu, jangan ragu-ragu untuk meneleponnya segera. Terakhir, tapi ini yang paling penting, jika kamu merasa kamu ingin bilang sama seseorang bahwa kamu sayang dia, jangan tunggu sampai terlambat. Jika kamu terus pikir bahwa kamu lain hari baru akan memberitahu dia, hari ini tidak pernah akan datang. Jika kamu selalu pikir bahwa besok akan datang, maka "besok" akan pergi begitu cepatnya hingga kamu baru sadar bahwa waktu telah meninggalkanmu.
Baca Selengkapnya...

Penebang Kayu

Suatu ketika, hiduplah seorang penebang kayu muda. Dia tinggal bersama seorang istri yang baik. Setiap hari, penebang ini pergi ke hutan, dan menebang setiap pohon yang layak untuk dipotong, lalu menjualnya ke kota. Pada suatu pagi, si Penebang berkata pada istrinya, "Bu, aku akan menebang 10 pohon hari ini. Aku merasa, aku masih kuat untuk itu semua." Sang istri merasa senang. Ia pun lalu melepas kepergian suaminya ke hutan. Betul saja, di senja hari, Penebang itu kembali dengan membawa uang hasil penjualan 10 pohon.



Hal itu terus berlaku dari hari ke hari. Pagi-pagi sekali, Penebang muda itu selalu bergegas pergi untuk menebang pohon. Namun, lama kemudian, hasil di dapat dirasakan makin menurun. Minggu berikutnya, si penebang hanya mampu menghasilkan 8 pohon. Lalu 6 pohon di minggu berikutnya. Sampai akhirnya si penebang muda ini cuma mampu menebang 3 pohon.
"Ah, mengapa ini semua terjadi. Bukankan aku masih muda dan kuat?", keluh si Penebang, "Untuk orang seusiaku, pasti, akan ada lebih banyak pohon yang dapat ditebang." Sang istri hanya mendengarkan. "Hmm...atau apakah aku sudah mulai tua?", keluhnya lagi. Istrinya yang semula diam, mulai angkat bicara. "Suamiku, engkau memang masih muda, dan ya, aku yakin, engkau bisa menebang lebih banyak lagi. "Namun, engkau juga harus ingat, engkau harus mengasah kapak-kapakmu sebelum pergi bekerja. Sia-sialah semua tenagamu, kalau kau hanya punya kapak yang tumpul. "Suamiku, kita tak dapat selalu berharap hasil tebangan yang banyak, kalau kita selalu lupa untuk mengasah kapak yang kita miliki." *** Teman, kita, adalah juga si penebang muda tadi. Terlalu sering kita berharap, untuk mendapatkan banyak hasil, tanpa berusaha melihat ke dalam diri kita. Terlalu sering kita bermohon kepada Allah, untuk mendapatkan pahala dan imbalan yang sesuai, namun, dengan kualitas ibadah yang minim sekali. Kerapkali, cuma sedikit waktu yang kita berikan untuk mengasah keimanan kita, dengan harapan pahala yang berlimpah. Kita sering lupa, untuk mengasah semuanya. Padahal disekeliling kita, ada banyak sekali hal bisa dijadikan pengasah batin dan iman kita. Kebajikan-kebajikan sosial, adalah salah satunya. Dan teman, teruslah memberikan hikmah kita pada orang sekitar. Sebab, bukankah keharuman bunga akan selalu semerbak, pada tangan-tangan yang sering memberikan bunga? Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Thursday, July 12, 2007

Masatoshi Koshiba, Peraih Nobel Fisika 2002

Masatoshi Koshiba, Pemenang Nobel Fisika 2002 pernah dicap tak bakal bisa fisika. Masa muda Masatoshi cukup tragis, semua nilai mata pelajaran eksaktanya jeblok dan lulus sekolah dengan nilai terendah. Surat rekomendasi untuk meneruskan kuliah dari gurunya berbunyi, His results are not good, but he's not that stupid.



Selama beberapa tahun terakhir, tempat kediaman Profesor Masatoshi Koshiba di Tokyo, Jepang, selalu diserbu oleh para wartawan yang ingin bersama-sama menunggu kabar dari Stockholm, Swedia, yang memberitahukan bahwa profesor kebanggaan bangsa Jepang itu telah memenangkan Nobel Fisika. Selama beberapa tahun pula berita kemenangan yang mereka tunggu-tunggu itu tidak kunjung datang. Hari itu, 8 Oktober 2002, sekitar 20 wartawan tetap menunggu dengan sabar di kediaman Koshiba seperti tahun-tahun sebelumnya. Dan berita yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang.
Nobel Fisika tahun 2002 dihadiahkan kepada Masatoshi Koshiba dan Raymond Davis, Jr (atas penemuannya di bidang astrofisika berkaitan dengan pendeteksian neutrino kosmis), dan Riccardo Giacconi (juga di bidang astrofisika, berkaitan dengan penemuan sumber-sumber sinar-X kosmis). Khasiat celaan Masatoshi Koshiba lahir di Kota Toyohashi, Jepang, pada tanggal 19 September 1926. Ia mengenyam pendidikannya di sebuah sekolah menengah atas di Yokosuka, yang juga merupakan tempat Perdana Menteri Junichiro Koizumi bersekolah. Koshiba remaja bercita-cita untuk bergabung dengan sekolah militer (mengikuti jejak ayahnya), atau menjadi seorang musisi (ia senang mendengarkan musik klasik dan membaca novel-novel bersejarah). Tetapi, satu bulan sebelum mengikuti ujian masuk sekolah militer, Koshiba terserang penyakit polio yang memaksanya untuk banyak berbaring dan beristirahat. Masa-masa pemulihannya dilalui dengan membaca buku tentang ide-ide besar fisikawan terkenal, Albert Einstein, yang diberikan oleh gurunya. Tetapi, keputusannya untuk mendalami fisika justru dipicu oleh kata-kata guru lain yang tidak sengaja didengarnya. Menurut guru itu, Koshiba tidak mungkin bisa mempelajari dan memahami fisika karena nilai-nilainya di mata pelajaran eksakta itu sangat buruk. Komentar inilah yang membuat Koshiba memilih jurusan fisika di Tokyo University. Celaan sang guru ternyata berkhasiat membangkitkan semangat Koshiba. Saat pertama kali mendaftar di Tokyo University, Koshiba mendapatkan penolakan yang membuatnya mencoba kembali untuk kedua kalinya. Usahanya yang pantang menyerah itu pun membuahkan hasil. Koshiba mulai mempelajari fisika di Tokyo University sambil melakukan pekerjaan sampingan untuk membantu membiayai kehidupan keluarganya. Kesibukannya mencari nafkah itu hampir saja menggagalkan usahanya dalam menuntut ilmu di perguruan tinggi. Saat itu ia tidak memiliki banyak waktu untuk hadir di setiap kuliah, bahkan dalam satu minggu ia hanya mempunyai waktu untuk mengikuti satu kuliah saja. Dengan kondisi seperti itu tidak ada yang menyangka bahwa Koshiba akan berhasil lulus (1951). Berbeda dengan riwayat para pemenang Nobel lainnya, yang biasanya mencatatkan prestasi akademis yang menakjubkan, Koshiba justru lulus dengan nilai terendah. Namun, hal ini tidak membuatnya putus asa dalam mencoba mengenyam pendidikan yang lebih tinggi lagi. Setengah tak direkomendasi Koshiba kemudian mendaftarkan diri ke University of Rochester, Amerika Serikat, dengan berbekal surat rekomendasi dari dosennya di Tokyo University yang secara jujur menyatakan: His results are not good, but he's not that stupid. Ia diterima di University of Rochester dan mendapatkan gelar Ph D di sana pada tahun 1955. Pada tahun 1958 Koshiba kembali ke Tokyo University untuk bekerja di sana sampai 31 Maret 1987, sebelum pindah ke Tokai University sampai ia pensiun di tahun 1997. Koshiba yang sewaktu lulus dari Tokyo University mendapatkan nilai terendah akhirnya menjadi profesor fisika di tempat yang sama. Satu bulan sebelum ia mengakhiri masa kerjanya di Tokyo University (23 Februari 1987), Koshiba berhasil membuktikan keberadaan partikel elementer yang disebut neutrino, yang jejaknya dideteksi menggunakan detektor Kamiokande (untuk menghasilkan ledakan supernova) yang dirancang dan dibuatnya sendiri. Penemuannya ini melahirkan bidang penelitian baru yang sangat penting dalam astrofisika, yaitu astronomi neutrino. Selain hadiah Nobel Fisika, penemuannya ini juga telah menganugerahinya berbagai penghargaan lain di dunia internasional, seperti Der grosse Verdienstkreutz dari Presiden Jerman Barat, Order of Cultural Merit dari Kaisar Jepang. The Not Good but Not That Stupid Man ini juga terdaftar sebagai anggota American Physical Society, Physical Society of Japan, dan Japanese Astronomical Society.
Source: Kompas, By: YOHANES SURYA Ph.D Presiden Olimpiade Fisika Asia dan dosen Universitas Pelita Harapan
Baca Selengkapnya...

Wednesday, July 11, 2007

1 Dollar 11 Sen

Sally baru berumur delapan tahun ketika dia mendengar ibu dan ayahnya sedang berbicara mengenai adik lelakinya, Georgi. Ia sedang menderita sakit yang parah dan mereka telah melakukan apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan jiwanya. Hanya operasi yang sangat mahal yang sekarang bisa menyelamatkan jiwa Georgi... tapi mereka tidak punya biaya untuk itu. Sally mendengar ayahnya berbisik, "Hanya keajaiban yang bisa menyelamatkannya sekarang."



Sally pergi ke tempat tidur dan mengambil celengan dari tempat persembunyiannya. Lalu dikeluarkannya semua isi celengan tersebut ke lantai dan menghitung secara cermat...tiga kali. Nilainya harus benar- benar tepat. Dengan membawa uang tersebut, Sally menyelinap keluar dan pergi ke toko obat di sudut jalan.
Ia menunggu dengan sabar sampai sang apoteker memberi perhatian... tapi dia terlalu sibuk dengan orang lain untuk diganggu oleh seorang anak berusia delapan tahun. Sally berusaha menarik perhatian dengan menggoyang-goyangkan kakinya, tapi gagal. Akhirnya dia mengambil uang koin dan melemparkannya ke kaca etalase. Berhasil! "Apa yang kamu perlukan?" tanya apoteker tersebut dengan suara marah. Saya ingin berbicara kepadamu mengenai adik saya," Sally menjawab dengan nada yang sama. "Dia sakit...dan saya ingin membeli keajaiban." "Apa yang kamu katakan?," tanya sang apoteker. "Ayah saya mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelamatkan jiwanya sekarang... jadi berapa harga keajaiban itu ?". "Kami tidak menjual keajaiban, adik kecil. Saya tidak bisa menolongmu”. "Dengar, saya mempunyai uang untuk membelinya. Katakan saja berapa harganya." Seorang pria berpakaian rapi berhenti dan bertanya, "Keajaiban jenis apa yang dibutuhkan oleh adikmu?" "Saya tidak tahu," jawab Sally. Air mata mulai menetes di pipinya. "Saya hanya tahu dia sakit parah dan mama mengatakan bahwa ia membutuhkan operasi. Tapi kedua orang tua saya tidak mampu membayarnya... tapi saya juga mempunyai uang." "Berapa uang yang kamu punya ?" tanya pria itu lagi. "Satu dollar dan sebelas sen," jawab Sally dengan bangga. "dan itulah seluruh uang yang saya miliki di dunia ini." "Wah, kebetulan sekali," kata pria itu sambil tersenyum. "Satu dollar dan sebelas sen... harga yang tepat untuk membeli keajaiban yang dapat menolong adikmu". Dia Mengambil uang tersebut dan kemudian memegang tangan Sally sambil berkata : "Bawalah saya kepada adikmu. Saya ingin bertemu dengannya dan juga orang tuamu." Pria itu adalah Dr. Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal.... Operasi dilakukannya tanpa biaya dan membutuhkan waktu yang tidak lama sebelum Georgi dapat kembali ke rumah dalam keadaan sehat. Kedua orang tuanya sangat bahagia mendapatkan keajaiban tersebut. "Operasi itu," bisik ibunya, "adalah seperti keajaiban. Saya tidak dapat membayangkan berapa harganya". Sally tersenyum. Dia tahu secara pasti berapa harga keajaiban tersebut...satu dollar dan sebelas sen... ditambah dengan keyakinan. Hadiah Terbaik Kepada kawan - Kesetiaan Kepada musuh - Kemaafan Kepada ketua - Khidmat Kepada yang muda - Contoh terbaik Kepada yang tua - Hargai budi mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan - Cinta dan ketaatan Kepada manusia - Kebebasan Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Saturday, July 7, 2007

Fenomena Angsa

Kalau anda tinggal di negara 4 musim, maka pada musim gugur, akan terlihat rombongan angsa terbang ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang dengan formasi berbentuk huruf "V". Kita akan melihat beberapa fakta ilmiah tentang mengapa rombongan angsa tersebut terbang dengan formasi "V".
FAKTA: Saat setiap burung mengepakkan sayapnya, hal itu memberikan "daya dukung" bagi burung yang terbang tepat dibelakangnya. Ini terjadi karena burung yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk menembus 'dinding udara' di depannya. Dengan terbang dalam formasi "V", seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71 % lebih jauh daripada kalau setiap burung terbang sendirian.
PELAJARAN: Orang-orang yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam komunitas mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan mendukung satu dengan yang lain.



FAKTA: Kalau seekor angsa terbang keluar dari formasi rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat ia akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung yang diberikan burung di depannya.
PELAJARAN: Kalau kita memiliki cukup logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan mereka yang berjalan didepan. Kita akan mau menerima bantuan dan memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.
FAKTA: Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan posisinya.
PELAJARAN: Adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan, kapasitas, dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya lainnya.
FAKTA: Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara riuh-rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga.
PELAJARAN: Kita harus memastikan bahwa suara kita akan memberikan kekuatan. Dalam kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar. Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.
FAKTA: Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh, dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk formasi lain untuk mengejar rombongan mereka.
PELAJARAN: Kalau kita punya perasaan, setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik! Teman, kita memang bukan angsa, tapi kita bisa belajar dari logika umum & perasaan mereka, semoga fakta & pelajaran ini bias bermanfaat untuk kita semua. Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

10 Karakter Pemenang dan 10 Karakter Pecundang

1) Ketika pemenang melakukan kesalahan dia berkata "saya salah!"
Ketika pecundang melakukan kesalahan dia berkata, "ini bukan salah saya!"
2) Pemenang berkata, "saya sudah baik, tapi saya bisa lebih baik lagi!"
Pecundang berkata, "saya tidak sejelek orang lain!"
3) Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari pada dia.
Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.



4) Pemenang berkata, "mari saya kerjakan ini untuk anda!"
Pecundang berkata, "itu bukan pekerjaan saya!"
5) Pemenang berkata, "pasti ada cara lebih baik mengerjakannya!"
Pecundang berkata, "begitulah biasanya dikerjakan disini!"
6) Pemenang berkata, "ini sulit tapi mungkin!"
Pecundang berkata, "ini mungkin tapi sangat sulit untuk mengerjakan!"

7) Pemenang selalu mempunyai rencana-rencana.
Pecundang selalu mencari alasan.
8) Pemenang mempunyai komitmen-komitmen.
Pecundang hanya berjanji-janji saja.
9) Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban.
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
10)Pemenang tuntas memecahkan masalah.
Pecundang selalu tanggung-tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Friday, July 6, 2007

Perumpamaan Air Mendidih

Perumpamaan Air Mendidih
* Yang Manakah Anda *?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir.



Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut. "Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?" Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu. Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku? Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik. Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
Baca Selengkapnya...

Thursday, July 5, 2007

Kuatnya Sebongkah Harapan

Dahulu, ada seorang pengusaha yang cukup berhasil di kota ini. Ketika sang suami jatuh sakit, satu per satu pabrik mereka dijual.



Harta mereka terkuras untuk berbagai biaya pengobatan. Hingga mereka harus pindah ke pinggiran kota dan membuka rumah makan sederhana. Sang suami pun telah tiada
Beberapa tahun kemudian, rumah makan itu pun harus berganti rupa menjadi warung makan yang lebih kecil sebelah pasar. Setelah lama tak mendengar kabarnya, kini setiap malam tampak sang istri dibantu oleh anak dan menantunya menggelar tikar berjualan lesehan di alun-alun kota. Cucunya sudah beberapa. Orang-orang pun masih mengenal masa lalunya yang berkelimpahan. Namun, ia tak kehilangan senyumnya yang tegar saat meladeni para pembeli. Wahai ibu, bagaimana kau sedemikian kuat? "Harapan nak! Jangan kehilangan harapan. Bukankah seorang guru dunia pernah berujar, karena harapanlah seorang ibu menyusui anaknya. Karena harapanlah kita menanam pohon meski kita tahu kita tak kan sempat memetik buahnya yang ranum bertahun-tahun kemudian. Sekali kau kehilangan harapan, kau kehilangan seluruh kekuatanmu untuk menghadapi dunia".
Baca Selengkapnya...

Wednesday, July 4, 2007

7 Kemampuan Modal Kesuksesan

Bagi sebagian orang, sukses adalah sesuatu yang sepertinya memang sudah digariskan oleh Tuhan. Ini menimbulkan pandangan yang sifatnya deterministik atau menyerah kepada nasib. Akibatnya, jika orang sudah lebih dulu merasa dirinya tidak bernasib baik, maka sukses adalah sesuatu yang sulit digapai. Dari keyakinan yang sembrono inilah lahir banyak kegagalan.



Namun bagi sebagian lagi, sukses adalah sesuatu yang bisa diperjuangkan. Tidak dimungkiri, memang ada sebagian orang yang lebih beruntung dalam hidup ini. Artinya, orang tersebut memerlukan usaha yang relatif lebih sedikit dibanding orang kebanyakan dalam memperoleh kesuksesannya. Namun bagi para pejuang yang ingin berhasil, kesuksesan selalu berarti usaha melebihi dari rata-rata kebanyakan orang.Yang dibutuhkan oleh orang-orang bermental pejuang seperti ini adalah kemauan untuk mengasah ketrampilan-ketrampilan pribadi yang mendasar sifatnya.
Berikut adalah ringkasan dari sejumlah kemampuan (ketrampilan) pribadi yang diyakini paling berpengaruh dalam mengubah nasib seseorang, dari individu yang biasa menjadi individu yang berhasil. 1. Kemampuan Berpikir Positif Orang yang mampu berpikir secara positif memandang kesulitan sebagai tantangan, menganggap kritik sebagai sumbangan pemikiran, dan melihat banyak peluang dan kemungkinan dalam ketidaksempurnaan. Sementara orang negatif menganggap kesulitan sebagai bentuk dari kegagalan atau kebodohannya sendiri. Berpikir positif berarti menjauhkan diri dari segala bentuk prasangka buruk, baik terhadap seseorang maupun obyek tertentu. Seseorang yang suka berprasangka buruk mudah sekali kehilangan peluang, kurang berhasil dalam relasi sosial, dan mudah mendatangkan masalah dalam kehidupan organisasi. 2. Kemampuan Menetapkan Tujuan Kemampuan menetapkan tujuan sangat mendasar dalam mendesain sukses seseorang. Tujuan merupakan pedoman yang mengarahkan seseorang untuk mengambil tindakan-tindakan yang tepat dan terukur. Tujuan mengontrol atau mengawasi perilaku seseorang. Dan tujuan memberi kekuatan untuk maju dan mengalahkan berbagai rintangan. Jika seseorang gagal menetapkan tujuan, maka ia bergerak tanpa arah. Dalam kehidupannya, orang ini tidak tahu mau kemana dan sudah sampai tahap mana. Pada tahap yang sangat kronos, orang tanpa tujuan sama artinya dengan orang yang kehilangan kepribadian. 3. Kemampuan Bekerjasama Dalam banyak kisah kesuksesan, hampir menjadi kebenaran umum bahwa sukses seseorang selalu diraih berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Jarang sekali sebuah kesuksesan diraih murni dari usaha sendiri. Bahkan seorang seniman yang paling eksentrik sekalipun membutuhkan kerjasama dengan orang lain supaya karya-karyanya dihargai dengan layak. Sukses selalu membutuhkan kemampuan bekerjasama. Ini berarti ada proses saling memberi, saling mendukung, saling melengkapi, dan bergerak bersama-sama menuju suatu tujuan. 4. Kemampuan Mengendalikan Tekanan Tangga kesuksesan biasanya harus ditapaki dengan berbagai beban dan gangguan di sekelilingnya. Jarang sekali kesuksesan bisa diperoleh 100% dengan gratis. Dalam bidang yang sangat kompetitif, tahapan-tahapan kesuksesan sering mendatangkan beban atau tekanan psikologis yang luar biasa. Maka, para pejuang kesuksesan harus memiliki mekanisme dalam mengelola tekanan tersebut. Popularitas seorang selebritis misalnya, selain mendatangkan uang banyak juga mendatangkan gangguan-gangguan psikologis. Kematian Elvis Presley, Marlyn Monroe, John Lenon atau Bruce Lee justru pada saat mereka di puncak kejayaannya memang penuh dengan misteri. Namun dari sekian banyak analisis, selalu ditemukan unsur tekanan dan ketakutan berlebihan pada diri mereka atas sukses yang mereka alami. 5. Kemampuan Berpikir dan Bertindak Kreatif Tak dipungkiri, kreatifitas menjadi biang dinamika peradaban. Pribadi-pribadi kreatif mampu memformulasikan sesuatu yang baru, memodifikasi sesuatu yang lama menjadi baru, dan bisa mencipta dari sesuatu yang belum ada menjadi ada. Di era yang serba instan dan kompetitif ini, pola-pola lama sering tidak memadai lagi sebagai andalan bersaing. Di sinilah dibutuhkan cara-cara berpikir yang segar serta diikuti dengan tindakan yang tepat. Kisah sukses sering diawali dengan cara berpikir yang sederhana namun kreatif. 6. Kemampuan Bertindak Tepat Seuatu yang bernilai jadi tidak bernilai jika tidak ada pada waktu dan tempat yang tepat. Begitu juga sebuah tindakan. Dalam kehidupan, berhasil tidaknya kita sangat ditentukan oleh ketepatan tindakan yang kita ambil, baik dari sisi jenis maupun waktu bertindaknya. Orang-orang sukses biasanya memiliki kemampuan mengambil tindakan yang tepat serta pada waktu yang dibutuhkan, terutama sekali karena mereka telah berulang kali menghadapi situasi serupa. Kemampuan instingtif atau feeling mereka terlatih oleh tantangan demi tantangan yang berhasil mereka taklukan. Ini sekaligus menunjukkan hukum kesuksesan yang sejatinya memang tidak bisa diperoleh secara instan. 7. Kemampuan Mencintai Nah, yang lebih menarik lagi adalah bahwa orang-orang sukses selalu memiliki kemampuan untuk mencintai apa saja yang diyakini dan yang dilakukannya. Kecintaan tersebut membuat mereka mencurahkan perhatian, tenaga, dan usaha dengan sepenuh hati. Kemampuan itu pula yang membuat mereka tahan banting dan bersemangat mengalahkan setiap tantangan. Ini sekaligus menjawab mengapa orang-orang sukses memiliki dedikasi yang mengagumkan pada bidang-bidang yang ditekuninya. Tanpa kemampuan mencintai, orang sukses tak akan mampu bertahan lama dalam tangga kesuksesannya. 8. Kemampuan Memimpin Sulit dipungkiri, orang-orang sukses adalah mereka yang memiliki kemampuan mengorganisasikan dan mendayagunakan tenaga atau pikiran orang lain menuju suatu tujuan tertentu. Sesederhana apa pun pribadi seseorang yang sukses, ia berpeluang menjadi seorang pemimpin. Orang sukses seperti memiliki kharisma, sering menjadi sumber inspirasi, mampu memotivasi (langsung atau tidak langsung), dan sering emnjadi teladan bagi orang lain. Yang menarik, banyak orang sukses yang lahir bukan sebagai pemimpin, tapi ia sukses karena dirinya mampu memimpin orang lain.(ez) Sumber: 7 Kemampuan Modal Kesuksesan oleh Edy Zaqeus
Baca Selengkapnya...

Tuesday, July 3, 2007

Learning from The Kindergartens

Walaupun cerita ini sudah agak lama, tapi masih bagus untuk kita renungkan. Semoga Bermanfaat. Ada salah satu TK (taman kanak-kanak) di Australia, pada hari guru TK tersebut mengadakan "permainan" menyuruh anak tiap-tiap muridnya membawa kantong plastik transparan 1 buah dan kentang.



Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang di benci, sehingga jumlah kentangnya tidak di tentukan berapa...tergantung jumlah orang-orang yg di benci. Pada hari yang disepakati masing2 murid membawa kentang dalam kantong plastik.
Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang di beri nama sesuai nama orang yang di benci. Murid2 harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi bahkan ke toilet sekalipun selama 1 mingggu. Hari berganti hari kentang2 pun mulai membusuk, murid2 mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir. Guru:"Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?" Keluarlah keluhan dari murid2 TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang2 busuk tersebut kemanapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan. Guru:" Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain." Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup? Alangkah tidak nyamannya....." From: "andini tri hendarti"
Baca Selengkapnya...

Monday, July 2, 2007

Kisah Sukses SOICHIRO HONDA

SOICHIRO HONDA : "Lihat Kegagalan Saya".
Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi...Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terbentur pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki "raja jalanan". Namun, pernahkah Anda tahu, sang pendiri "kerajaan" Honda - Soichiro Honda - diliputi kegagalan.



Ia juga tidak menyandang gelar insinyur, lebih-lebih Profesor seperti halnya B.J. Habibie, mantan Presiden RI. Ia bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru.
"Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya disekitar mesin, motor dan sepeda," tutur tokoh ini, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengindap lever. Kecintaannya kepada mesin, mungkin 'warisan' dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda. Di bengkel, ayahnya memberi cathut (kakak tua) untuk mencabut paku. Ia juga sering bermain di tempat penggilingan padi melihat mesin diesel yang menjadi motor penggeraknya. Di situ, lelaki kelahiran 17 November 1906, ini dapat berdiam diri berjam-jam. Di usia 8 tahun, ia mengayuh sepeda sejauh 10 mil, hanya ingin menyaksikan pesawat terbang. Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja disitu, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya. Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya larut malam, dan terkadang sampai subuh. Otak jeniusnya tetap kreatif. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji, Honda ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Ia mulai berpikir, spesialis apa yang dipilih? Otaknya tertuju kepada pembuatan Ring Pinston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada tahun 1938. Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel. Karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah - pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. "Saya merasa sekarat, karena ketika lapar tidak diberi makan, melainkan dijejali penjelasan bertele-tele tentang hokum makanan dan pengaruhnya," ujar Honda, yang gandrung balap mobil. Kepada Rektornya, ia jelaskan maksudnya kuliah bukan mencari ijasah. Melainkan pengetahuan. Penjelasan ini justru dianggap penghinaan. Berkat kerja kerasnya, desain Ring Pinston-nya diterima. Pihak Toyota memberikan kontrak, sehingga Honda berniat mendirikan pabrik. Eh malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana. Ia pun tidak kehabisan akal mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar dua kali. Namun, Honda tidak patah semangat. Ia bergegas mengumpulkan karyawannya. Mereka diperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. Akhirnya, tahun 1947, setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, "sepeda motor" - cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok. Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi "raja" jalanan dunia, termasuk Indonesia. Bagi Honda, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. "Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya", tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru. Kisah Honda ini, adalah contoh bahwa Suskes itu bisa diraih seseorang dengan modal seadanya, tidak pintar di sekolah, ataupun berasal dari keluarga miskin. = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = 5 Resep keberhasilan Honda : 1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda. 2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi. 3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin. 4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis. 5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama. Sumber:"Ananda"
Baca Selengkapnya...

Situs Lowongan Kerja

Bagi temen-temen yang sedang mencari pekerjaan / ingin pindah kerja, berikut ini ada referensi situs info lowongan kerja berikut mailing list nya, semoga bermanfaat:



1. Astaga! Karir ( http://www.astaga.com/karir/ )
2. BinusCareer.com ( http://www.binuscareer.com/ )
3. BLCareer.com ( http://www.blcareer.com/ )
4. Bursa Kerja Cybernet Indonesia( http://www.cybernet.or.id/bursakerja.htm)
5. CyberJob - CBN ( http://cyberjob.cbn.net.id/ )
6. ekarir.com ( http://www.ekarir.com/ )
7. IndoJobMart.com ( http://www.indojobmart.com/ )
8. InfoKerja.Web.Id ( http://www.infokerja.web.id/ )
9. JobsDB.com - Indonesia ( http://www.jobsdb.com/ID/EN/default.htm)
10. Karir.com ( http://www.karir.com)
11. KerjaLepas ( http://www.kerjalepas.com/ )
12. Kompas Karir ( http://www.kompas.com/karir/ )
13. LapanganKerja ( http://www.lapangankerja.com/ )
14. Lowongan Kerja Indonesia ( http://www.lowongankerja.com/ )
15. Lowongan Kerja IT ( hhttp://www.kerjait.net/ )
16. hhttp://www.jobsearch.about.com 17. Lowongan di luar Indonesia ( http://www.recruitment.com)

Mailing List
1. BuletinLowongan ( http://groups.yahoo.com/group/buletinlowongan/ )
2. BursaKarir ( http://groups.yahoo.com/group/bursakarir/ )
3. Bursa-Kerja ( http://groups.yahoo.com/group/Bursa-Kerja/ )
4. Bursa-Lowongan ( http://groups.yahoo.com/group/bursa-lowongan/ )
5. DuniaKerja ( http://groups.yahoo.com/group/duniakerja/ )
6. ExecutiveJobs ( http://groups.yahoo.com/group/executive_jobs/ )
7. Job-Indonesia ( http://groups.yahoo.com/group/job-indonesia/ )
8. Kerja-Engineering ( http://groups.yahoo.com/group/kerja-engineering/ )
9. LowonganKerja ( http://groups.yahoo.com/group/lowongan_kerja/ )
10. Lowongan-Kerja ( http://groups.yahoo.com/group/lowongan-kerja/ )
11. Sintesa-Resourcing ( http://groups.yahoo.com/group/sintesa-resourcing/ )
12. Vacancy ( http://groups.yahoo.com/group/vacancy/)
13 Dunia Kerja ( http://groups.yahoo.com/group/duniakerja/
www.WhiteHouse-Consulting.com
www.LOWONGAN.NET
www.lowongankerja.vze.com
www.lowongan.info
www.lowongankerja.com
www.informasikerja.com
www.karir.com
www.jobsdb.com
www.ekarir.com
www.lowongan.biz
www.ruangkerja.com
www.buletinlowongan.go.to
www.ekarir.com
www.indonesia-co.com
www.suaramerdeka.com/cybernews/lowongan
www.sidoarjo.go.id/infoker
www.apotik2000.net/apotik/i_lowongan.asp
www.lowongankarir.com
www.pendidikan.net/lowongan.html
www.nakertrans.go.id/pusdatinnaker/bursa/IPK.htm
www.tvri.co.id/info_kerja
www.lowongan.kafedago.com/searchjobs.asp
www.indo-karir.com
www.lowongan.org
www.syariahmandiri.co.id/sumberdayainsani/karir/lowongankerja.php
www.bursakerja-jateng.com
www.lapangankerja.com
www.kerjalepas.com
www.infokerja.web.id
www.nakertrans.go.id/bursa_online/index.php
www.yellowpages.co.id/job.asp
www.kerja.com
www.disnakertransdiy.go.id
www.komunikarir.com
www.bursakerjajatim.com
www.ruangkerja.com
www.alihdaya.com
www.supraco.com
http://www.id.jobsdb.com
http://www.jobstreet.com
http://www.head-hunter.com
http://www.jobsindo.com
http://www.iconwork.com/
http://www.its.ac.id/semualowongan.php
http://cdc.eng.ui.ac.id/vacancy
http://www.unibraw.ac.id/main/news/id/jobs/index.php
http://www.ugm.ac.id/lowongan.php
Baca Selengkapnya...